close
Profil Hiduplah seolah engkau mati besok, Belajarlah seolah engkau hidup selamanya.
envato behance dribbble twitter google instagram

ANTIBIOTIK PROFILAKSIS BEDAH

Posted By Anonim on Kamis, 16 Juli 2015 | Juli 16, 2015



Antibiotik profilaksis bedah
a.    Uraian tentang Antibiotik Profilaksis
Antibiotik profilaksis merupakan antibiotika yang diberikan pada penderita yang belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar terkena infeksi yang dapat menimbulkan dampak buruk pada penderita. Penggunaan antibiotika profilaksis bedah sebaiknya dipakai sebagai pedoman yang efektif dalam mengendalikan infeksi nosokomial pada waktu pembedahan.
b.   Tujuan penggunaan antibiotik profilaksis bedah
a.    Mencegah terjadinya infeksi  luka operasi 
b.   Mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas pasca bedah
c.    Mengurangi lama perawatan dan menurunkan biaya perawatan
d.   Tidak menimbulkan efek ikutan
e.    Tidak menyebabkan konsekuensi ikutan pada flora normal pasien dan kuman penghuni rumah sakit
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan antibiotika yang bersifat aktif terhadap kuman patogen yang terbanyak mengkontaminasi luka, diberikan dengan dosis tinggi dan waktu yang tepat yaitu 30-60 menit sebelum operasi, sehingga pada saat insisi antibiotika telah mencapai kadar cukup tinggi dijaringan yang bersangkutan serta penggunaannya dalam waktu yang singkat (24 jam) untuk mengurangi efek ikutan, mencegah timbulnya resistensi dan menekan biaya yang tidak perlu. Bakteri kontaminan penyebab infeksi nosokomial dari kuman gram positif coccus (Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Coliform aerob, Enterococcus). Antibiotika yang digunakan dalam operasi yaitu Cefazoline atau Cefuroxime.
1.  Macam-macam kategori operasi
a)            Operasi bersih adalah operasi yang dilakukan pada daerah atau kulit yang pada kondisi prabedah tanpa peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius atau traktus bilier ataupun operasi berencana dengan penutupan kulit primer dengan atau tanpa pemakaian drain tertutup.
b)            Operasi bersih terkontaminasi adalah operasi yang membuka traktus digestifus, traktus bilier, traktus urinarius, traktus respiratorius sampai orofaring, traktus reproduksi kecuali ovarium ataupun operasi yang tanpa pencemaran nyata. Antibiotik yang digunakan adalah Cefazoline 1 gram
c)            Operasi terkontaminasi adalah operasi yang membuka traktus  digestifus, traktus bilier, traktus urinarius, traktus respiratorius sampai orofaring, traktus reproduksi dengan pencemaran nyata ataupun operasi pada luka karena kecelakaan dalam waktu kurang dari 6 jam (golden period). Antibiotik yang digunakan dalam operasi terkontaminasi antara lain Cefalosporin generasi I dan II, Metronidazole dan  Gentamisin.
d)            Operasi kotor adalah operasi pada perforasi traktus digestifus, traktus genetalis atau traktus respiratorius yang terinfeksi ataupun opearsi yang melewati daerah purulen (inflamasi bakterial) dapat pula operasi pada luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian atau terdapat jaringan non vital yang luas atau nyata kotor. Antibiotik yang digunakan Cefalosporin generasi III dan Gentamisin.
2.  Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis bedah
a)            Dipilih antibiotika yang paling efektif melawan mikroba yang mungkin sebagai penyebab infeksi
b)            Dipilih antibiotika dengan toksisitas yang rendah
c)            Antibiotika tunggal, dengan dosis terapetik, intravena 30-60 menit sebelum operasi sehingga pada saat operasi diharapkan sudah mencapai kadar efektif untuk menghambat pertumbuhan kuman
d)           Penggunaan antibiotik diulangi jika operasi lebih dari 3 Jam, atau 2 kali half life antibiotik
e)            Tidak diperlukan penggunaan lebih dari 24 jam
f)             Digunakan antibiotika yang sesuai bila infeksi cukup sering atau bila akibat infeksi ini memperburuk keadaan penderita
Blog, Updated at: Juli 16, 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts