close
Profil Hiduplah seolah engkau mati besok, Belajarlah seolah engkau hidup selamanya.
envato behance dribbble twitter google instagram

OBAT-OBAT ADRENERGIK DAN PENGHAMBAT ADRENERGIK

Posted By Anonim on Jumat, 24 Juli 2015 | Juli 24, 2015



ADRENERGIK DAN PENGHAMBAT ADRENERGIK


A. Agonis Adrenergik (Simpatomimetik)

Obat-obat adrenergik mempengaruhi reseptor yang dipacu oleh norepineprin atau epineprin.

Mekanisme kerja obat ini ada 3 :

1.   Bekerja langsung
Terikat pada reseptor adrenergik tanpa bekerja pada neuron presinaptik
Epineprin dan Norepineprin
Contoh :            Epineprin                                      Dobutamin
Norepineprin                       Fenileprin
Isoproterenol                      Metaproterenol
Dopamin                             Terbutalin

2.   Bekerja tidak langsung
Kerja menyebabkan penglepasan norepineprin dari ujung presinaptik. Kerjanya memperkuat efek norepineprin endogen, tetapi tidak langsung mempengaruhi reseptor prasinaptik
Contoh :    Amfetamin
Tiramin

3.   Bekerja campuran
Obat-obat ini bekerja ganda, memacu penglepasan norepineprin di ujung presinaptik dan juga mengaktifkan adrenoseptor pada membran prasinaptik
Contoh :   Efedrin


B. Antagonis Adrenergik (Adrenergik Bloker = Penyekat Adrenergik)          = Simpatolitik

1.   Penyekat Adrenergik alfa (a adrenergik bloker)
Contoh :   Fentolamin
Prazosin
Terazosin
Doksazosin

2.   Penyekat Adrenergik beta (b adrenergik bloker)
Contoh :   Propanolol
Timolol
Nadolol
Asebutolol
Atenolol
Metoprolol
Esmolol
Pindolol
Asebutolol
Labetolol                    (Antagonis a dan b)

3.   Obat-obat yeng mempengaruhi ambilan atau penglepasan neurotransmiter
Contoh :   Reserpin
Guanetidin
Kokain

Perhatian :

1.   Kebanyakan obat penghambat beta (beta bloker) da;pat menurunkan denyut nadi dan tekanan darah
2.   Hindari terjadinya hipotensi ortostatik dengan cara perlahan-lahan bangkit dari posisi berbaring, atau berdiri dari posisi duduk
3.   efek hipoglikemi (pengguna insulin) akan tertutup oleh obat-obat b-bloker seperti gugup, takikardia
4.   Bisa terjadi perubahan mood (mis. depresi, mimpi buruk, percobaan bunuh diri) pada pemakai obat-obat b-bloker
5.   Pemakai obat-obat b-bloker tertentu (propanolol dan metoprolol) dan obat-obat a-bloker (prazosin = minipress) dapat menyebabkan impotensi, perlu penyesuaian dosis
6.   Penghentian obat-obat b-bloker secara tiba-tiba dapat menyebabkan hipertensi rebound, takikardia rebound, atau serangan angina , maka perlu konsultasi dokter.

Blog, Updated at: Juli 24, 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts